cocologi

Standard

Cocologi adalah behaviour umat beragama yang suka mencocokan hal lain dengan isi kitabnya. Ada dua kata kunci, prediksi dan postdiksi. Prediksi pasti ngerti kan? Postdiksi itu merunut kembali ke masa lalu. Cocologi adalah ilusi mereka yang merasa sedang melakukan prediksi, padahal sedang melakukan postdiksi.

Sains adalah korban dari cocologi. Dan efek pembodohan kepada mereka yang beragama itu mengerikan sekali. Contoh cocologi: “Big bang sudah diketahui di kitab kami.” “Bumi bulat sudah diketahui oleh nabi kami.” Yang menarik, klaim klaim seperti ini muncul SETELAH ada penemuan dari ranah sains. Jadi cara kerjanya adalah cari penemuan sains, dan baca kitab suci untuk dicocok-cocokan.

Gak setuju? Coba jawab tantangan saya : TUNJUKKAN PENCAPAIAN SAINS YANG DIDAPATKAN MENGGUNAKAN KITAB SUCI. Gak usah banyak-banyak, SATU SAJA cukup.

Padahal sains itu dinamis, dikoreksi jika ada yang baru. cocologist harus siap berdalih jika ada perubahan sains. Ironis, ketika agama mencari validasi iman menggunakan sains. Sebuah indikasi rendah diri. Perilaku menyedihkan ini populer karena Dr. Maurice Bucaille, yang nyambungin quran alkitab sama sains, disokong oleh saudi arabia.

Ilmuwan-ilmuwan beragama tersohor, gak maen cocologi. Mereka ngerti cara kerja sains dan iman. Dua hal beda yang tidak dicampur.

Itu cocologi pada sains, sekarang mari kita bahas cocologi sebagai primbon masa depan. Contoh cocologi primbon: Anak saya cacar air, sudah diramalkan di kitab suci. Sangat mudah untuk melakukan cocologi seperti ini, jika anda cari ayat yang bisa memiliki makna ganda. Atau, hal yg diramalkan itu bukanlah event yang unik dan sangat logis terjadi. Negara jatuh, pejabat mati, perperangan, krisis ekonomi, dll. ITU TERJADI SECARA PERIODIK DAN BUKAN HAL BARU. Persis kayak buku ramalan Nostradamus. Isinya gajebo, jadi gampang dicocokin sama world events.

Cocologist juga suka menggunakan hitungan-hitungan gak jelas, semua dikali ditambah sampai hasilnya cocok. Cocologi adalah bahasa peyoratif indonesia. Bahasa kerennya (biar keliatan pinter) shoehorning fallacy.

Kenapa agama perlu cross check kalau bertentangan sama sains atau gak? Kenapa agama jadi “nunduk” sama sains? Tidakkah Anda percaya kebenaran absolut kitab Anda? Padahal sains sendiri gak pernah ngaku merek 100% bener, agama itu absolut 100%. Kalau kamu beriman, seharusnya kalau ada beda, agama bener, sains salah. Jadi, gak perlu lah ngecek2 (validasi) sama sains, percaya mah percaya aja. Iman itu gak butuh bukti.

Sekian tentang cocologi. Semoga iman anda bisa semakin kuat tanpa perlu validasi menggelikan dari primbon dan sains.

One thought on “cocologi

Leave a comment