Ucapan Syukur Ateis

Standard

Menjawab isu apakah ateis gak pernah merasa bersyukur:

Sebagai ateis, ucapan syukur saya adalah ke orang tua yang menjalankan fungsi mereka untuk membesarkan saya.

Sebagai ateis, ucapan syukur saya adalah ke saudara-saudara dan sahabat-sahabat saya karena mereka menjalankan fungsi mereka sebagai saudara dan sahabat.

Sebagai ateis, ucapan syukur saya adalah ke para petani dan peternak yang sudah menjalankan fungsi mereka supaya kehidupan berlangsung baik.

Tapi bagaimana saya mengucap syukur kepada tuhan jika tuhan tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik? Mana yang Anda mau saya pilih? Percaya bahwa tuhan gagal, atau tidak percaya bahwa tuhan ada? Demi menghormati konsep tuhan, akhirnya saya lebih memilih tuhan tidak ada daripada percaya kepada tuhan yang gagal.

Kalo Anda mengucap syukur ke tuhan karena hidup Anda baik, itu artinya Anda egois. Anda tidak peduli dengan hidup orang-orang yang menderita. Kalo Anda melihat jutaan yang menderita atau mati setiap hari, Anda pasti akan berhenti bersyukur ke tuhan. Setidaknya untuk mulai merenung. Berdirilah di samping orang-orang yang meregang nyawa pdhl tidak bersalah, acungkan jari tengah Anda ke langit dan teriak “FUCK YOU, god!” Dan setelah itu Anda akan berhenti untuk bertanya kenapa tuhan gagal. Kebenaran itu akan membebaskan anda.

Itu yang saya lakukan sekitar 10 taun lalu. Cukup sudah untuk percaya bahwa manusia yang selalu disalahkan dan si “tuhan” selalu imun dari salah. Lihat sekelilingmu, jangan buta. Konsep agama membuatmu dungu. Tidak ada bedanya tuhan dengan paus pemimpin katolik yang dipercaya infallible. Dungunya kamu percaya tuhan immune dari salah sama seperti dungunya umat katolik percaya paus tidak salah walaupun anak-anak kecil di gereja disodomi.

Jangan bilang ke saya paus tidak salah, yang salah para pastor dan uskup. Paus bersalah karena punya kuasa untuk menghentikan itu terjadi. Begitu juga tuhan. Kelaparan, perang, kemiskinan terjadi dan tuhan dibela, tiba-tiba tuhan jadi tidak maha kuasa? Justifikasi kelas berat. Agama dan tuhan itu seperti abusive relationship, apapun yang terjadi, pihak yang inferior yang harus nanggung salahnya. Sampe kapan mau di-abuse?

Ketika kuasa tuhan melampaui free will: wow, alahuakbar! Ketika tuhan diem: itu salah loe, bro! –> Justifikasi kelas berat.

Ketika hidup elo baek: alhamdulilah. Ketika orang-orang mati: pasti salah manusia. –> Kasian, diabuse agama tetep gak sadar.

Yang pernah diabuse sama pacarnya disalahin mulu tiap ada masalah pasti ngangguk-ngangguk :) Iya, agama seperti itu, abusive ke manusia.

Ngikutin kasus perkosaan di India akhir-akhir ini? Nih baca, korban perkosaannya disalahin: http://m.timesofindia.com/india/Delhi-gang-rape-victim-as-guilty-as-her-rapists-Asaram-Bapu-says/articleshow/17922913.cms

Gak beda sama kaum perempuan dalam Islam. Yang birahi kaum cowok, yang disuruh pake pakaian tertutup malah kaum wanita. Sama seperti temen saya yang katolik, dia pernah bilang mungkin karena anak-anak kecil itu emang godain pastur-pastur. Udah gila apa ya?!

Semua kasus tersebut paralel dengan agama-agama yang melindungi kitab dan konsep tuhan mereka. yang salah pasti manusia, bukan tuhan/kitab suci.

Compiled by: Kal Festino (twitter @kalfestino) | http://kalfestino.wordpress.com/

3 thoughts on “Ucapan Syukur Ateis

  1. spermabasi

    Saya mah lebih memilih bahwa tuhan telah gagal.
    Dia gagal menggenapi nubuat.
    Dia gagal menciptakan manusia yg serupa dengannya: maha baik lagi penyayang, maha kuasa, super duper maha.
    Dia gagal menciptakan manusia yang beriman, sehingga ada aja manusia seperti kamu.
    Dia gagal..
    Salah udah :p

  2. Asdgj

    @spermabasi anda lebih percaya Tuhan gagal? katanya Tuhan yg anda puja maha sempurna luput dari kesalahan? skrg ngaku kalo Tuhan gagal. kok TOLOL sih

Leave a reply to spermabasi Cancel reply